*Lanjutan!
"Justin, kenapa kamu nggak masuk kelas?"tanyaku basa-basi. Aku menengok kearah Risha, Zahra, dan Bu Tinah. Oh God, hatiku serasa ingin meledak! Aku bertemu Justin Bieber! Aaa mampus! Salting salting salting!
"Aku menunggu kamu, shawty"jawabnya sambil tersenyum.
"Hah? Ngapain nunggu?"
"Kan, kamu pingsan, gara-gara tadi melihat aku"jawabnya sambil menahan tawa. Oke, sekaraaang? Image ku hancur.
"Oh haha"jawabku singkat. Aku langsung menutup mukaku yang kini memerah padam. Lalu membuka sedikit jemariku, agar mataku dapat melihat Justin. Hehehe ._.V
"Justin, bisa kamu keluar dari ruang uks ini sebentar?"tanyaku pelan, takut menyindir perasaanya. Aaa! Sebenarnya nggak mau Justin hilang dari hadapanku, tetapi mau bagaimana lagi, aku tidak tahu apa yang harus aku bicarakan kepada Justin. "Oh iya, maaf menganggu."jawabnya pendek lalu berjalan meninggalkan ruang uks.
"Tiara, tiara, kita ke Justin dulu yaaa! Bye!"Risha dan Zahra berlari mengikuti Justin yang meninggalkan uks. Bu Tinah hanya tersenyum menatap mereka berdua.
"Bu Tinah, Bu Tinah, saya kenapa sih? Emang benar yang dikatakan Justin? Ampun astaghfirullaaaah!"
"Hahaha, tadi kamu pingsan, Tiara. Kata penjaga uks itu, kamu agak shock saat melihat Justin. Hahaha"Bu Tinah tertawa melihatku yang menampakkan wajah cemberut.
"Aaa, malu banget, aku!"
"Sudahlah, tak apa. Kamu sudah baikan, Ti?"tanya Bu Tinah kepadaku.
"Sudah, Bu"
"Yasudah, kalau sudah baikan, kita segera pulang ya. Tadi Ibu menghubungi Mama kamu, dan meminta agar kamu segera dibawa pulang"jelas Bu Tinah sambil tersenyum. "Oke Bu!"
Aku lekas turun dari ranjang uks. Lalu berjalan mendekati pintu keluar uks. Di pintu uks, terlihat penjaga uks sedang membuat teh.
"Bu, kami pamit dulu ya. Terimakasih atas ruang uks nya"kata Bu Tinah sambil tersenyum. Aku hanya ikut-ikut tersenyum.
"Wah, sudah ingin pamit? Teh nya ini nggak diminum dulu?"tanya penjaga itu.
"Nggak usah, Bu"jawabku. Aku dan Bu Tinah pun berjalan keluar dari uks. Tampak, Risha dan Zahra yang sedang asyik berfoto bersama Justin. Anjer, envy beraaaaat! Kenapa pakai sakit segala sih aku! Aaaa! gumamku. Tiba-tiba Bu Tinah, memanggil mereka bahwa kami ingin pulang. Risha dan Zahra pun berlari mendekati kami, sambil menoleh-noleh ke arah Justin, dan melambaikan tangan mereka kepada Justin.
"Kita punya nomor Justiiin!"pekik Risha dan Zahra.
"Hah? Apaan? Nomor?"pekikku juga. Justin menoleh ke arah kami. "Hah, nomor? Oh hahaha"lanjutku datar. Jaim dong diliat Justin. Ahahaha.
"Ah, kamu sok-sokan slow gitu. Bilang saja, mau nomornya kaaan?"goda Risha. Zahra tersenyum kecil kepadaku.
"Enggak sih!"jawabku yakin. Ya ampun, sebenarnya mau banget banget banget!
"Are you sure? Kesempatan nggak datang dua kaliii"goda Zahra ikut-ikutan.
"Yes, I'm sure"jawabku memastikan. Oh God, ini sangat terpaksaaa!
"Yasudah yuk, kita pulang!"ajak Bu Tinah.
***
Lusaaa tibaaa~ Pengumumam test beasiswaaa! Saat pagi, sekitar pukul tujuh, aku bergegas ke sekolah bersama Risha. Jelas saja, rumahku tidak begitu jauh dari rumah Risha.
Sesampai di sekolah, tepatnya di kelas, terlihat Zahra yang sedang menaruh tas.
"Eh Zah, kita ke Bu Tinah yuk! Tanyain nilai test!"teriakku kepada Zahra.
"Iya oke oke!"jawabnya lalu berlari mendekati aku dan Risha.
Aku, Risha, dan Zahra berlari menuju ruangan bu Tinah. Kami ingin melihat perolehan nilai test kami. Saat tiba, di ruangan Bu Tinah, terlihat bu Tinah yang sedang memegang sebuah kertas, sambil menangis. Kami serentak terkaget, Ada apa dengan nilai test kami?!
"Bu, nilai kami kenapa?"tanya Risha ragu-ragu. Ah aku sangat panik. Ya, Allah semoga nilai kami tuntaaas! doaku. Melihat ekspresi bu Tinah, aku sudah tahu, bahwa mungkin kami tidak bisa mendapat beasiswa itu. Yasudahlah.
Tetapiii, takdir berkata lain!Tiba-tiba Bu Tinah, berkata "Anak-anak, kalian mendapat beasiswa itu! Kalian mendapatkannya anak-anak! Dengan perolehan nilai Tiara: 98 Risha:96 dan Zahra: 94!"sahut Bu Tinah sambil menangis. Kami terdiam, tak sanggup berkata apa-apa. Tetapi yang jelas, AKU BERSEKOLAH BERSAMA JUSTIN BIEBEEEEER! AAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Kami langsung berpelukan bersama. Bu Tinah pun mendekati kami, dan memeluk kami juga. Sungguh suasana, yang menyenangkan dan mengharukan!
"Aaaa alhamdulilaaah!"sahutku sambil meneteskan air mata.
Daaan akhirnya impian kami bersekolah bersama Justin Bieber, TERCAPAI!
TO BE CONTINUED...
Cuplikan DB Part 5.
Bruk! "Aaah sakit!" Aku terjatuh menabrak seseorang yang sedang berlari. Tiba-tiba saat aku mendongak, seorang lelaki menjulurkan tangannya kepadaku, aku meraih tangannya. Dan saat aku berdiri... JUSTIN BIEBER!
"Kamu nggak kenapa-kenapa?"tanyanya.
OH GOD!
COMING SOON DREAMING BIEBER PART 5
"Justin, kenapa kamu nggak masuk kelas?"tanyaku basa-basi. Aku menengok kearah Risha, Zahra, dan Bu Tinah. Oh God, hatiku serasa ingin meledak! Aku bertemu Justin Bieber! Aaa mampus! Salting salting salting!
"Aku menunggu kamu, shawty"jawabnya sambil tersenyum.
"Hah? Ngapain nunggu?"
"Kan, kamu pingsan, gara-gara tadi melihat aku"jawabnya sambil menahan tawa. Oke, sekaraaang? Image ku hancur.
"Oh haha"jawabku singkat. Aku langsung menutup mukaku yang kini memerah padam. Lalu membuka sedikit jemariku, agar mataku dapat melihat Justin. Hehehe ._.V
"Justin, bisa kamu keluar dari ruang uks ini sebentar?"tanyaku pelan, takut menyindir perasaanya. Aaa! Sebenarnya nggak mau Justin hilang dari hadapanku, tetapi mau bagaimana lagi, aku tidak tahu apa yang harus aku bicarakan kepada Justin. "Oh iya, maaf menganggu."jawabnya pendek lalu berjalan meninggalkan ruang uks.
"Tiara, tiara, kita ke Justin dulu yaaa! Bye!"Risha dan Zahra berlari mengikuti Justin yang meninggalkan uks. Bu Tinah hanya tersenyum menatap mereka berdua.
"Bu Tinah, Bu Tinah, saya kenapa sih? Emang benar yang dikatakan Justin? Ampun astaghfirullaaaah!"
"Hahaha, tadi kamu pingsan, Tiara. Kata penjaga uks itu, kamu agak shock saat melihat Justin. Hahaha"Bu Tinah tertawa melihatku yang menampakkan wajah cemberut.
"Aaa, malu banget, aku!"
"Sudahlah, tak apa. Kamu sudah baikan, Ti?"tanya Bu Tinah kepadaku.
"Sudah, Bu"
"Yasudah, kalau sudah baikan, kita segera pulang ya. Tadi Ibu menghubungi Mama kamu, dan meminta agar kamu segera dibawa pulang"jelas Bu Tinah sambil tersenyum. "Oke Bu!"
Aku lekas turun dari ranjang uks. Lalu berjalan mendekati pintu keluar uks. Di pintu uks, terlihat penjaga uks sedang membuat teh.
"Bu, kami pamit dulu ya. Terimakasih atas ruang uks nya"kata Bu Tinah sambil tersenyum. Aku hanya ikut-ikut tersenyum.
"Wah, sudah ingin pamit? Teh nya ini nggak diminum dulu?"tanya penjaga itu.
"Nggak usah, Bu"jawabku. Aku dan Bu Tinah pun berjalan keluar dari uks. Tampak, Risha dan Zahra yang sedang asyik berfoto bersama Justin. Anjer, envy beraaaaat! Kenapa pakai sakit segala sih aku! Aaaa! gumamku. Tiba-tiba Bu Tinah, memanggil mereka bahwa kami ingin pulang. Risha dan Zahra pun berlari mendekati kami, sambil menoleh-noleh ke arah Justin, dan melambaikan tangan mereka kepada Justin.
"Kita punya nomor Justiiin!"pekik Risha dan Zahra.
"Hah? Apaan? Nomor?"pekikku juga. Justin menoleh ke arah kami. "Hah, nomor? Oh hahaha"lanjutku datar. Jaim dong diliat Justin. Ahahaha.
"Ah, kamu sok-sokan slow gitu. Bilang saja, mau nomornya kaaan?"goda Risha. Zahra tersenyum kecil kepadaku.
"Enggak sih!"jawabku yakin. Ya ampun, sebenarnya mau banget banget banget!
"Are you sure? Kesempatan nggak datang dua kaliii"goda Zahra ikut-ikutan.
"Yes, I'm sure"jawabku memastikan. Oh God, ini sangat terpaksaaa!
"Yasudah yuk, kita pulang!"ajak Bu Tinah.
***
Lusaaa tibaaa~ Pengumumam test beasiswaaa! Saat pagi, sekitar pukul tujuh, aku bergegas ke sekolah bersama Risha. Jelas saja, rumahku tidak begitu jauh dari rumah Risha.
Sesampai di sekolah, tepatnya di kelas, terlihat Zahra yang sedang menaruh tas.
"Eh Zah, kita ke Bu Tinah yuk! Tanyain nilai test!"teriakku kepada Zahra.
"Iya oke oke!"jawabnya lalu berlari mendekati aku dan Risha.
Aku, Risha, dan Zahra berlari menuju ruangan bu Tinah. Kami ingin melihat perolehan nilai test kami. Saat tiba, di ruangan Bu Tinah, terlihat bu Tinah yang sedang memegang sebuah kertas, sambil menangis. Kami serentak terkaget, Ada apa dengan nilai test kami?!
"Bu, nilai kami kenapa?"tanya Risha ragu-ragu. Ah aku sangat panik. Ya, Allah semoga nilai kami tuntaaas! doaku. Melihat ekspresi bu Tinah, aku sudah tahu, bahwa mungkin kami tidak bisa mendapat beasiswa itu. Yasudahlah.
Tetapiii, takdir berkata lain!Tiba-tiba Bu Tinah, berkata "Anak-anak, kalian mendapat beasiswa itu! Kalian mendapatkannya anak-anak! Dengan perolehan nilai Tiara: 98 Risha:96 dan Zahra: 94!"sahut Bu Tinah sambil menangis. Kami terdiam, tak sanggup berkata apa-apa. Tetapi yang jelas, AKU BERSEKOLAH BERSAMA JUSTIN BIEBEEEEER! AAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Kami langsung berpelukan bersama. Bu Tinah pun mendekati kami, dan memeluk kami juga. Sungguh suasana, yang menyenangkan dan mengharukan!
"Aaaa alhamdulilaaah!"sahutku sambil meneteskan air mata.
Daaan akhirnya impian kami bersekolah bersama Justin Bieber, TERCAPAI!
TO BE CONTINUED...
Cuplikan DB Part 5.
Bruk! "Aaah sakit!" Aku terjatuh menabrak seseorang yang sedang berlari. Tiba-tiba saat aku mendongak, seorang lelaki menjulurkan tangannya kepadaku, aku meraih tangannya. Dan saat aku berdiri... JUSTIN BIEBER!
"Kamu nggak kenapa-kenapa?"tanyanya.
OH GOD!
COMING SOON DREAMING BIEBER PART 5













