04 Februari 2011.
"Ma, aku berangkat dulu ya! Doakan aku ya, Ma. Agar dapat meraih nilai yang baik!"pamitku sambil mencium tangan Mama.
"Mama, selalu mendoakanmu, sayang. Sudah cepat, kenakan sepatu kamu. Bu Tinah sudah menunggu di luar"jawab Mama sambil mengecup keningku.
“Sip, Ma! Aku berangkat dulu ya. Daaah”
“Semoga sukses, ya sayang!”sahut Mama sambil tersenyum. Aku menoleh, lalu mengacungkan jempolku sambil tersenyum.
Aku bergegas mengenakan sepatu converse ku yang kutaruh di rak sepatu, lalu segera berlari ke luar rumah. Tampak mobil sedan, berwarna hitam, telah memakirkan dirinya di dekat rumahku. Aku melambai-lambaikan tanganku, memastikan apakah benar itu mobil milik Bu Tinah. Tidak lama kemudian, kaca mobil itu pun terbuka. Terlihat Risha yang ancang-ancang memanggilku, dan Zahra yang sedang membaca buku. Zahra? Sungguh anak yang rajin. Hahaha.
“Woi, Ti, buruan! Ngaret mulu sih dirimu”teriak Risha dari mobil itu.
“Ahahaha, maaf”ucapku sambil berlari masuk ke dalam mobil.
“Gimana, kamu sudah belajar semaksimal mungkin, belum Ti?”tanya bu Tinah sambil ingin menyalakan mobil.
"Sudah dong, Bu! Sangat semaksimal mungkin. Mudah-mudahan aku bisa mengerjakan soal itu dengan mudah ya, Bu!"jawabku sambil tersenyum. "Eh, doain aku juga dong. Masa kamu doang"pinta Risha sambil cemberut. Aku, Zahra, dan Bu Tinah tertawa melihat tingkah Risha yang seperti kekanak-kanakan.
"Iya, aku doakan kita semua. Hehehe"tukasku sambil tertawa ringan. Mobil pun melaju cukup kencang. Bu Tinah takut, kita datang terlambat dalam beasiswa itu.
"Zahra, kamu daritadi cuma diam, terus tertawa saja. Kamu kenapa?"tanyaku kepada Zahra yang sedang membolak-balikkan kertas, di buku yang ia pegang. Zahra menggeleng.
“Zahra, kamu kenapa?”tanya Bu Tinah ingin memastikan.
“Emm saya takut, Bu. Nanti kalau nilai saya jelek, gimana?”kata Zahra dengan raut wajah cemas.
"Ya ampun, nggak boleh negative thinking dulu, dong. Test nya saja belum dimulai, kamu sudah berfikir seperti itu. Makanya, kamu kerjakan dengan semaksimal mungkin, ya!"nasihat Bu Tinah yang sedang mengendarai mobil.
"RT bu, RT"Aku mengiyakan. Zahra, memeluk aku dan Risha (Zahra tidak dapat memeluk Bu Tinah, karena Bu Tinah sedang mengendarai mobil.
“Kita bersama-sama, berjuang semaksimal mungkin ya!”ucap Zahra kepada kami.
“Pasti dong!”jawabku dan Risha mantab.
Tidak lama kemudian, kami sampai di tempat tujuan. "Nah, kita sudah sampai!"kata Bu Tinah yang memberhentikan mobil di depan sebuah gerbang sekolah. Kami menoleh ke arah sekolah itu.
"WOW. IT'S AMAZING"Kami berdecak kagum melihat sekolah itu. Hey, kalian tahu? Sekolah itu sungguh kereeen! Bangunan sekolah itu bercat kan warna coklat muda, dan coklat tua. Seni dekorasi, sangat menonjol di bangunan sekolah itu. Tampak mesin ac, yang terpampang di setiap kelasnya. Lapangan basket, yang luas membuat sekolah ini semakin, terkesan amazing! Taman yang asri, dan sejuk membuat sekolah ini terkesan rindang, dan menyenangkan!Ah keren sekaliiii!!!
Aku, Risha, Zahra, dan Bu Tinah keluar dari mobil, lalu berjalan memasuki gerbang sekolah. Banyak siswa-siswi sekolah ini, menatap kami sambil tersenyum. Kami pun membalas senyum mereka yang mereka lontarkan kepada kami.
Aku, Risha, dan Zahra langsung diantarkan oleh Bu Tinah ke ruangan test itu. Sesampai di ruangan test itu, Bu Tinah tidak ikut masuk. Bu Tinah menunggu di luar ruangan. Di dalam ruangan test itu, terdapat seorang Ibu Guru yang sedang membuka soal-soal.
“Selamat, pagi Bu!”ucap kami memberi salam.
"Oh, iya selamat pagi. Ayo, kalian bertiga duduk di bangku test itu, lalu segera kerjakan soal ini. Ibu harap, kalian mengerjakan soal ini tanpa kerja sama ya"kata Ibu guru itu yang ternyata bernama Bu Rash.
"Iya, Bu!"jawab kami serempak. Kami pun mengerjakan soal ini dengan teliti, dan semaksimal mungkin. Setelah dua jam berlalu, kami pun harus mengumpulkan jawaban kami.
"Nah, hasil nilainya, akan diumumkan lusa ya"kata Bu Rash sambil tersenyum."Iya, Bu. Terimakasih ya, Bu"jawab kami lalu meninggalkan ruangan test itu.
"Menurut kamu, susah nggak?"tanyaku kepada Zahra dan Risha.
"Alhamdulillah, lumayang gampaaang, hehehe"jawab Zahra dan Risha.Tiba-tiba...
"Tiara, Zahra, itu Justiiiiiiiiin!"teriak Risha histeris disampingku.
"Mana, Riiiish?"aku ikut histeris mendengar teriakannya.
"Itu, itu!"
Aku mencari sosok Justin Bieber. Daaan... Oh, kini dia tepat berada di samping kami...Tiba-tiba...
"Halo, siapa nama kalian?"tanya Justin kepadaku, Zahra dan Risha. Bruk! Pandanganku kini semua gelap seketika.
***
"Hei, kamu sudah sadar?"tanya seseorang kepadaku. Bayangan mataku masih agak buram. Saat bayangan mataku telah jelas, aku melihat Bu Tinah, Risha, dan Zahra yang sedang berdiri di samping ku. Daaaan... Justin yang berada di samping Rishaaa!
"Oh my God, you're Justin Bieber?"tanyaku tergagap.
"Yeah!"jawabnya.
TO BE CONTINUED...
Cuplikan DB part 4=
Aku, Risha, dan Zahra berlari menuju ruangan bu Tinah. Kami ingin melihat perolehan nilai test kami. Saat tiba, di ruangan Bu Tinah, terlihat bu Tinah yang sedang memegang sebuah kertas, sambil menangis. Kami serentak terkaget, Ada apa dengan nilai test kami?!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar